Persiapkan Diri Anda Sebelum Panggilan Interview Kerja? Lakukan Hal ini

Diundang untuk tahap wawancara merupakan momen membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi para pelamar. Setelah berhasil melewati persaingan dengan ratusan bahkan ribuan berkas lamaran lainnya, kini kandidat harus menghadapi tahap yang disebut-sebut paling berperan besar sebagai penentu utama mendapatkan posisi yang diimpikan.

Dahulu kandidat yang akan diwawancarai pasti diminta hadir secara langsung ke perusahaan untuk bertemu HR. Saat ini, hadirnya Pandemi COVID-19 dan beragam kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi akhirnya mengubah cara konvensional ini. Selain hadirnya rekrutmen online melalui job portal seperti JobStreet, JobsDB, karir.com dan lainnya. Banyak perusahaan juga beralih untuk melakukan wawancara dengan menggunakan aplikasi konferensi video online seperti Google Meet dan Zoom Meeting.

Bagi pihak perusahaan, interview online dapat meningkatkan efisiensi waktu karena perpindahan proses interview dari kandidat satu ke lainnya hanya perlu waktu beberapa menit saja. Bagi kandidat, cara ini juga memiliki keuntungan tersendiri karena tidak perlu keluar biaya transportasi dan hemat waktu karena dapat dilakukan di mana saja. Namun, meskipun terkesan lebih fleksibel, wawancara secara online memiliki tantangan tersendiri. 

Kalau saat ini kamu sedang aktif melamar pekerjaan atau bahkan sudah mendapatkan undangan untuk wawancara online, berikut adalah hal yang harus kamu hindari dan perbaiki jika ingin kesempatan kamu untuk lolos di tahap ini semakin besar.

  • Lakukan konfirmasi segera

Bukan hanya saat wawancara berlangsung, membangun kesan baik di hadapan perekrut dimulai sejak kamu mendapatkan pemberitahuan lolos untuk tahap wawancara. Jika kamu dirasa cocok untuk tahap selanjutnya, perekrut akan menghubungi kamu melalui job portal, email, atau bahkan aplikasi pesan singkat untuk menyampaikan undangan wawancara. Pada tahap komunikasi awal inilah sangat penting untuk memberikan respons yang baik. Pastikan kamu membalas dan mengonfirmasi kehadiranmu untuk wawancara sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. 

Jika ternyata waktu yang ditawarkan tidak memungkinkan, kamu boleh saja meminta jadwal ulang. Tentunya, kamu harus ingat bahwa pewawancara juga perlu mengatur ulang jadwalnya. Karena itu, pastikan menulis email memohon reschedule dengan sopan dan profesional. Jika ternyata kamu sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan lain sehingga harus menolak undangan interview, pastikan mengirimkan email menolak tawaran dengan tepat sehingga kamu tetap bisa menjaga integritas dan reputasi dirimu sebagai seseorang yang fair dan profesional. Selain itu, kamu tidak pernah tahu kemungkinan di masa depan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan tersebut. Karena itu menjaga hubungan baik adalah sebuah keharusan.

  • Lakukan riset tentang perusahaan yang kamu lamar

Pewawancara pastinya ingin tahu sejauh mana kamu mempersiapkan diri untuk bekerja. Jika kamu benar-benar berniat untuk bekerja di sana, tentunya kamu ingin belajar lebih banyak mengenai perusahaan tempatmu berkontribusi nanti. Dengan menunjukkan bahwa kamu punya wawasan tentang perusahaan tersebut, pewawancara pastinya akan lebih yakin bahwa kamu sangat berminat dan merupakan salah satu kandidat terbaik.

Karena itu, mulailah mempelajari visi, misi, bidang industri yang dikembangkan perusahaan, portofolio, serta tujuan jangka pendek dan panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan. Semua informasi mengenai hal tersebut biasanya dapat ditemukan dalam website atau sosial media milik perusahaan. Pelajari informasi tersebut lalu pikirkan apakah akan cocok dengan perencanaan karir yang kamu miliki. Selain untuk lebih mempersiapkan diri, mencari tahu hal seperti ini akan membantu kamu mendapat gambaran untuk beradaptasi jika nantinya diterima.

  • Berlatih menjawab pertanyaan interview kerja

Selain memiliki kualifikasi yang dibutuhkan, memberikan jawaban-jawaban yang tepat juga menjadi faktor yang meyakinkan perekrut bahwa kamu adalah kandidat terbaik bagi posisi tersebut. Karena itu, kamu harus mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat wawancara dan mempersiapkan jawabannya. Untuk mempersiapkan contoh jawaban yang akan diberikan, kamu juga akan belajar lebih banyak tentang dirimu. 

Mulai dari menyusun deskripsi singkat diri, pelajaran dan pengalaman yang kamu dapatkan dari pekerjaan sebelumnya, motivasi diri yang menjadi penentu apakah kamu akan bertanggungjawab dengan pekerjaan, hingga tujuan karirmu. Agar semakin mudah, kamu bisa memanfaatkan fitur Simulasi Wawancara dari beberapa aplikasi job portal. Melalui fitur ini, kamu bisa merekam dan mendengarkan ulang caramu menjawab pertanyaan yang muncul. Dengan latihan berulang, kamu bisa mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan saat interview nantinya.

  • Persiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk tes kerja

Karena interview dilaksanakan secara online, kesuksesan tahap ini juga sangat ditentukan dengan kondisi gadget dan kestabilan koneksi internet yang tersedia. Meskipun kamu sudah sering berlatih hingga sangat yakin bahwa jawabanmu pasti mendapat kesan baik dari perekrut, jika koneksi internet buruk atau mic gadgetmu tidak berfungsi, maka percuma saja. Setelah mempersiapkan jawaban, berlatihlah menjawab dengan menggunakan gadget yang nantinya akan dipakai.

Pastikan kamu mengecek bahwa mic, kamera, dan speaker berfungsi. Siapkan juga tempat yang memiliki pencahayaan yang baik dan tidak berisik. Selain itu, jika kamu tidak familiar dengan aplikasi konferensi video yang digunakan oleh perusahaan perekrut, kamu tentunya harus mempelajari dan mencoba fitur dasar dari aplikasi tersebut. Jangan sampai nanti ketika wawancara akan mulai, kamu membuat interviewer menunggu karena kamu bingung dengan cara masuk ke ruang meeting virtual yang telah diberitahukan dari jauh-jauh hari.

  • Berpakaian sopan dan baik

Bagi sebagian orang yang telah biasa bekerja remote, sering kali berpakaian seadanya dan senyamannya saat hadir dalam ruang virtual telah menjadi kebiasaan. Meskipun begitu, pakaian interview kerja online tetap harus sopan dan profesional secara menyeluruh. Hal ini penting untuk menghindari impresi buruk yang mungkin secara tidak sadar disebabkan oleh penampilanmu. 

Misalnya, kamu memang menggunakan kemeja rapi dan bawahan formal tetapi rambut dan wajahmu terlihat berantakan karena benar-benar dalam kondisi baru bangun tidur 10 menit sebelum wawancara dimulai. Hal sederhana semacam ini dapat terlihat secara jelas dan bisa menjadi bahan penilaian perekrut tentang manajemen diri dan waktu yang kamu miliki. Karena itu, sebaiknya kamu bangun maksimal 1 jam sebelum wawancara dimulai dan sudah benar-benar bersih, rapi, dan siap untuk fokus memulai wawancara 30 menit sebelum waktu yang dijadwalkan. Ada baiknya juga kamu sudah bergabung ke dalam ruang meeting virtual 10-15 menit lebih awal.

  • Bersikap dengan bahasa tubuh yang baik

Gestur tubuh saat interview sering kali digunakan untuk mengetahui kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Meski melalui kamera gadget perekrut hanya bisa melihat setengah bagian tubuhmu dari kepala sampai dada saja, bukan berarti bahasa tubuh tidak akan menjadi faktor penilaian saat wawancara. Karena itu, pastikan kamu duduk dengan tegak, tidak membungkuk, dan tidak bersandar santai di kursimu. Hal ini menunjukkan keseriusanmu menghadapi proses wawancara dan sikap menghormati lawan bicaramu. 

Selain itu, tunjukkan ekspresi yang antusias, dengarkan dengan seksama pertanyaan yang diberikan perekrut sebelum menjawab, dan jangan sampai kamu memotong penjelasan interviewer. Karena tidak bisa secara langsung menjaga kontak mata dengan interviewer secara online, kamu dapat fokus menatap kamera atau layar gadget untuk menunjukkan bahwa kamu fokus dan sepenuhnya hadir terlibat dalam proses wawancara ini. Hindari membuat catatan contoh jawaban wawancara untuk dibaca saat baca wawancara berlangsung karena  perekrut tentunya dapat melihat hal ini. Selain itu, jawabanmu akan terkesan tidak natural karena kamu terpaku pada catatan tersebut. 

  • Manfaatkan kesempatan bertanya kepada perekrut

Proses wawancara adalah sebuah diskusi dua arah. Ingatlah bahwa proses wawancara dapat menjadi awal langkahmu mencapai tujuan karir yang kamu inginkan. Karena itu, jangan lewatkan kesempatan penting untuk tahu lebih banyak informasi langsung dari perekrut yang mengenal seluk-beluk perusahaan. Informasi ini dapat kamu gunakan untuk menentukan apakah perusahaan ini memberi kemudahan dalam penyusunan perencanaan karirmu, dan sesuai dengan tujuan karir ideal yang diinginkan.  Jadikanlah momen ini untuk menunjukkan semangat dan ketertarikanmu untuk mempelajari banyak hal tentang perusahaan tersebut dengan mengajukan berbagai pertanyaan penting untuk membangun impresi baik di hadapan perekrut. 

  • Lakukan konfirmasi dengan mengirim email setelah wawancara

Sering kali kandidat menganggap berakhirnya wawancara berarti berakhir juga komunikasi antara kandidat dan pewawancara, sehingga mereka tidak mengirim apa-apa setelah wawancara selesai. Padahal, follow-up sangat penting untuk menunjukkan perekrut bahwa kamu benar-benar berniat melamar di perusahaan tersebut. Isi dari email follow-up pun tidak perlu terlalu rumit. 

Kamu cukup mengucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara yang telah diberikan, penjelasan singkat tentang wawasan baru yang kamu dapatkan dari perekrut melalui wawancara tersebut, serta harapanmu untuk ke depannya–apabila diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk mencantumkan nama lengkap dan kontak yang bisa dihubungi untuk berjaga-jaga jika perekrut memerlukan informasi tambahan. 

Dengan menghindari berbagai hal di atas, pastinya kamu dapat menghadapi tahap wawancara kerja dengan lancar dan penuh percaya diri.

 

Soure : www.jobstreet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *